Guru-Guru KKG Dwijo Utomo Siap Bawa Teknologi ke Ruang Kelas



Dalam rangka memperkaya kompetensi guru menghadapi era digital, KKG Dwijo Utomo menggelar pelatihan bertema “Menerapkan Pembelajaran Coding dan Kecerdasan Buatan (AI)” yang berlangsung pada dua hari Sabtu, yaitu tanggal 26 April dan 3 Mei 2025. Pelatihan ini menghadirkan narasumber inspiratif, Bapak Nunuk Riza Puji, ST, seorang praktisi teknologi pendidikan yang punya pengalaman luas dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran.

Pada hari pertama, 26 April 2025, peserta pelatihan diajak untuk membuka cakrawala berpikir mengenai pentingnya coding sebagai bahasa masa depan. Bu Nunuk menyampaikan bahwa pengenalan coding sebaiknya dimulai sejak jenjang pendidikan dasar, tepatnya mulai kelas 5 SD. Mengapa? Karena di usia tersebut, anak-anak mulai mampu berpikir logis, memecahkan masalah, dan menyusun algoritma sederhana—semua itu adalah kemampuan dasar dalam dunia pemrograman.

Coding tidak lagi dianggap sebagai hal yang rumit dan hanya untuk siswa SMK atau kuliah. Kini, banyak platform ramah anak dan kurikulum yang dapat membantu guru dalam memperkenalkan coding kepada siswa SD. Coding juga membantu melatih ketelitian, berpikir sistematis, serta kreativitas siswa dalam menyelesaikan tantangan.



Selain itu, bapak Nunuk juga memaparkan perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang kini semakin dekat dan mudah digunakan dalam dunia pendidikan. AI dapat menjadi “asisten” bagi guru—membantu menyusun materi ajar, memberi ide kreatif untuk pembelajaran, bahkan mempermudah pembuatan media interaktif.


Suasana makin semarak di hari kedua, 3 Mei 2025, karena para peserta pelatihan langsung diajak praktik menggunakan beberapa aplikasi AI yang kini tengah naik daun dan sangat mendukung kegiatan pembelajaran. Adapun beberapa alat AI yang diperkenalkan dan dipraktikkan adalah:

 

1. ChatGPT

Peserta belajar bagaimana ChatGPT bisa digunakan sebagai “rekan diskusi” yang cepat, cerdas, dan selalu siap sedia. Para guru mempraktikkan cara menggunakan ChatGPT untuk: membuat rangkuman materi pelajaran, menyusun soal latihan dan evaluasi, membuat cerita atau dongeng tematik dan emberi ide kegiatan pembelajaran yang kreatif dan sesuai kurikulum. Ternyata, dengan memberikan perintah atau prompt yang tepat, ChatGPT bisa membantu guru menyiapkan bahan ajar hanya dalam hitungan menit!


2. Suno AI

Suno adalah alat berbasis AI yang digunakan untuk menciptakan musik atau narasi audio secara otomatis. Dalam pelatihan ini, para guru belajar membuat: Lagu pembelajaran bertema tertentu (misalnya lagu mengenal organ tubuh), audio narasi untuk dongeng, musik latar untuk video pembelajaran. Suno menjadi solusi menyenangkan untuk membuat suasana kelas lebih hidup dan menyenangkan, terutama bagi siswa kelas rendah yang senang belajar sambil menyanyi.


3. InVideo

Selanjutnya, peserta dikenalkan dengan InVideo, sebuah platform AI yang sangat membantu dalam membuat video pembelajaran. Guru bisa membuat video penjelasan materi lengkap dengan ilustrasi dan suara, menyusun video cerita pendek atau animasi sederhana, mengolah presentasi menjadi video interaktif. Dengan fitur template dan bantuan AI, guru tidak perlu memiliki kemampuan editing profesional. Hanya dengan mengetikkan ide atau skrip singkat, InVideo bisa membantu menyulapnya menjadi video edukatif yang menarik.


Pelatihan ini tidak hanya membuka wawasan para guru tentang teknologi, tetapi juga mendorong kolaborasi dan berbagi ide antaranggota KKG Dwijo Utomo. Peserta terlihat antusias bertanya, mencoba langsung, bahkan saling membantu saat praktik berlangsung. Banyak guru yang awalnya merasa canggung dengan teknologi, namun setelah mencoba dan melihat hasilnya, justru semakin semangat untuk terus belajar. Mereka menyadari bahwa AI dan coding bukan untuk menggantikan peran guru, tapi justru memperkuat dan mempermudah kerja guru di kelas.

 

إرسال تعليق

Post a Comment (0)

أحدث أقدم